Minggu, 30 Juni 2019

Berprasangka baiklah, Ly

Bismillah...
.
Alhamdulillah terimakasih kepada BuPon dan Duo Jarvis yang sudah memberikan kesempatan bisa memperjuangkan kembali untuk bergabung bersama berupaya untuk mengetahui cara untuk lebih mencintai hati dan jiwa.

Kali ini saya setoran remedial untuk bulan Mei, yaitu menulis tentang Prasangka Baik.

Sebenarnya kalau dilihat sepintas tidak ada hubungan antara Challange nyoba makanan baru dengan tulisan prasangka baik ya.

Tapi setelah saya praktikkan langsung nyoba makanan baru, baru saya paham bahwa apa yang kita pikirkan belum tentu demikian.

Contohnya saya nyoba Mie Samyang, yang saya pikir pedas banget, ternyata tidak banget-banget lah pedasnya. Masih pedasan kuah Pempek 😆

Ah, diri..
Selalu berpikir yang negatif duluan.
Jarang banget bisa berprasangka baik.

Bagaimana dengan takdir-takdir Allah?
Mungkin ada saatnya kita berada dalam kesempitan rezeki, mungkin kesehatan kita yang kurang, atau jodoh yang tak kunjung datang?

Kalau dalam hal mencoba hal baru saja sudah sangat banyak prasangka negatifnya, bagaimana dengan kehidupan ini?

Rabb, ampunilah hamba..
Maafkan hamba sering berprangka tidak baik pada-Mu.
Maafkanlah yaa Rabb..

Sejatinya, dengan prasangka baiklah hati akan menjadi tenang dan damai.

Bismillah, meski sulit mempraktikkannya, semoga perlahan bisa menerapkannya dalam kehidupan.
Aamiin

Emosi Terpendam

Bismillah...

Mengejar ketertinggalan.. Semoga Allah mudahkan..

Ini adalah 'hukuman' karena telat setor challange KIMI untuk bulan keempat yaitu bulan April. Challangenya yaitu beberes gudang. Berhubung saya ga punya gudang, akhirnya adalah tumpukan-tumpukan ga jelas punya ponakan yang dibereskan.

Pada saat itu saya telat 9 menit aja 😂
Astaghfirullah, tapi saya ga belajar dari kesalahan. Sekarang mengerjakan 'remedial' juga saat injury time 😂

Baiklah, judul remedial saya ini adalah tentang EMOSI TERPENDAM.

Sempat berpikir sejenak, apa hubungannya sih emosi terpendam dengan challange bulan April?
Oh rupanya maksud BuPon dan tim Jarvis adalah saya dan teman-teman diharapkan bisa mengambil hikmah dari beberes gudang. Apa misalnya? Misalnya adalah barang yang lama digudang, lama kelamaan jadi berdebu bahkan karatan.

Lalu, bagaimana dengan emosi?
Saya mengalami sendiri bagaimana rasanya memendam emosi, badan jadi sakit-sakitan. Belum lagi hati dan pikiran yang tidak karuan rasanya.

Emosi yang paling menguras tenaga jika dipendam menurut saya adalah amarah. Hati jadi panas, dada rasanya sesak, mata rasanya mau nangis.

Lalu bagaimana melepaskannya?
Saya biasa dengan cara cari pelampiasan melalui kegiatan yang bermanfaat, misal beberes atau membersihkan kamar mandi atau toilet.
Aneh ya? 😂

Semoga aja ke depannya saya dan juga teman-teman jangan sampai memendam emosi lagi ya.

Selain ga bagus untuk kesehatan, juga hati kita jadi karatan dan berdebu.

Yuk kita banyak-banyak beristighfar sahabat.

Semoga Allah ampuni dosa-dosa kita.

Aamiin